Sekarang, wajahmu cantik indah nan rupawan
Tak tergores, putih berseri nan menawan
Saat dirimu melintas penglihatan semua tertuju pada satu tujuan
Dengan mudah ratusan pria tampan sekaligus ada dalam dekapan
Hilang satu datang lagi ribuan
Dengan mudahnya semuanya dapat engkau gantikan
Percintaan dan hubungan kebarat-baratan dijadikan sebuah pedoman dan tak sengaja menjadi sebuah kebiasaan
Sadarkah itu adalah kenikmatan pemberian tuhan yang disalah gunakan
Tertelan rayuan dan ganas godaan syetan
Pernah terpikirkah nanti ya okhtana ?
Saat wajah putihmu sedikit demi sedikit terlihat goresan
Tubuhmu penuh sentuhan pemuda yang pernah menjadi tambatan
Pandangan negative orang yang selalu melihatmu bermesraan
Kata-kata gunjingan, celotehan dan makian terlontar di belakang
Maafkan kami (Pemuda) ya okhtana (saudari)
Kami yang membuat kalian ternoda
Kami yang membuat kalian menanggung siksa dan ancaman masuk neraka
Maafkan kami ya okhtana
disaat iman kami tak terjaga, kami berlaku tak sepantasnya
serasa Halal padahal Haram
Maafkan kami, maafkan kami.
Cucuran air mata dan beribu kata maaf tak akan ada bandingannya.
Perbuatan sudah terlanjur terlaksana
Tak mengulanginya lagi, mohon ampun tak habis-habis kepada-Nya
Silaturahmi kita terjaga tapi tidak ternoda !
#BoksiStory
Jakarta, 19 Agustus 2013