Disaat malam-malam gelap dan sepi yang selalu kita lalui
Nampak hening dan benar sepi tiada bergeming
Membuat sebuah objek yang selalu menghangatkan
Yang setia menemani disetiap cangkir yang acap kali kuhirup
Seperti segelas kopi yang kita minum hingga ampas dasarnya
Terlihat hitam pekat dan nampak gelap
Seperti tempat menyembunyikan cerita pahit dalam rasa pahit
Dan sedikit manis disetiap seduhannya
Hangatnya kopi itu sehangat dekat di sampingmu
Wangi aroma nya semerbak seperti rentetan irama nafasmu
Selau teringat dan membawakan ketentraman
Didingin malam ataupun di sejuk mentari pagi
Dan kenangannya diibaratkan seperti ampas kopinya
Bila tertumpahkan disuatu hati sulit tuk dihilangkan
Tetap melekat dan tak pernah gampang dihilangkan
Bila sempat, kuingin persembahkan sebuah cerita
Yang menceritakan kisah mesra kita bersua
Disebuah lapang yang luas disana
Dan kita menatap jauh dan membicarakan cita-cita
Bandung, 14 November 2015
Boksi Suryani