Salah satu postingan lama juga, mungkin kelas 2 STM juga (dilihat dari blog lama #BoksiStory), Senin, 11 Maret 2013 seorang anak muda labil bercerita tentang perjalanan nya dan serba apa adanya yang mungkin sedikit diada-ada juga, versi aslinya : http://boksistory.blogspot.com/2013/03/gunung-manglayang-jatinangor-sumedang.html.
Bergelut dengan dunia pergunungan emang aneh dan gak tau gimana, yang jelas hobi dan seneng yang namanya naek gunung tuh, apalagi kalau sampai membuat orang lain minat dan ingin juga naik gunung, teringat dimasa saat orang-orang liburan idul adha panjang yang dipakai orang beristirahat dan orang yang lebih greget menghabiskan waktunya dengan “NAEK GUNUNG”.
27 Oktober 2012 (Kalau gak salah) memang udah rencana mau naik (lagi) ke gunung yang berpuncak indah ini, dan mungkin bisa dibilang “Teropong Kota Jatinangor”. Puja Rana dan Gita Eda Fitria yang dari cipeundeuy dan Muhammad ridwan teman seperhimpunan yang emang berlatar belakang sama (tukang ngaprak dileuweung).
Bermulai di Universitas Padjajaran Jatinangor tempat pemberhentian bus DAMRI di Jatinangor, mulai mendaki dengan panasnya terik kota Jatinangor dan berhenti untuk mendapatkan tempat yang “Iyuwwwh”
Terlihat dari jauh dan begitu megah gunung Manglayang, dengan awan-awan menghiasi dan membalut dengan begitu indahnya #syukuri ciptaan tuhan
Dimulai dari desa kiara payung dan mulai mendaki dari bukit perkemahan batu beureum kami istirahat, sholat dan mulai mendaki kembali.

Detik demi detik, menit demi menit tak terasa berjalan terus tanpa henti hingga akhirnya pun sampai dipuncak bayangan gunung manglayang, kami membuat tenda camp disana dan beristirahat untuk kesekian kalinya disana, dan merasakan kembali yang bisa dibilang “Senja Puncak Manglayang”.
Shubuh pun tiba setelah kami istirahat, tidak ada tempat wudhu hanya ada air botolan yang dibawa dari bawah, tidak ada masjid yang indah nan megah hanya ada lapangan sekedarnya dipuncak gunung, shola kewajiban harus terlaksana tanpa ditinggalkan. Dan menjadikan saat itu ialah hal yang paling indah dan nikmat dengan perasaan bercengkrama sesama ciptaan-Nya.


#KuCeritakanPagiIniBangun pagiSeperti biasa menyongsong mataharinikmati udara dan melepaskan kerinduan dalam hatibersama teman dan saudara sejati dan sehati

Seperti biasa masak makan dan menikmati puncak Manglayang untuk terakhir kalinya sebelum turun, tapi Saya dan Puja berencana mau lanjut sebentar ke puncak 1 (soalna can pernah) diperkirakan perjalanan setengah jam lagi, dan setelah dirasakan hanya 15 menit mendaki dengan berjalan tanpa henti dan sedikit berlari (meh gancang nepi).
Suasana puncak 1 sangat tertutup tak banyak pemandangan, hanya ada 1 kuburan (gak tau benar apa enggak) bertemu dengan pendaki lain, walaupun tak kenal bagai sangat dekat sekali.

Beristirahat sebentar dan sekitar 15 menit lagi mulai turun kembali dan menyusul Ridwan dan Teh gita untuk melanjutkan perjalanan kembali turun ke kaki gunung, tapi aneh dan herannya serasa berbeda perjalanan ini, ditemani kabut yang menutupi kami berjalan menembusnya dan merasakan kedinginnya.

Kembali turun dan kembali melewati desa kiara payung sedikit bersih-bersih dan mulai kembali untuk menuju Universitas Padjajaran untuk naik bus Damri menuju bandung ke rumah.


Mt.Manglayang 27-28 Oktober 2012
#BoksiStory
Manglayang dalam kenangan, miss you